SURABAYA - Untuk Cegah paham bahaya, terorisme, radikalisme, kapitalisme, dan narkotika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Dandim Surabaya Timur memberikan pembinaan kesadaran bela negara dalam rangka penerimaan mahasiswa baru tahun akademi 2022 - 2023 sebanyak 600 Mahasiswa Universitas Dr. Soetomo. Sebagai pemateri Kesadaran Bela Negara oleh Komandan Kodim (Dandim) 0831/Surabaya Timur Kolonel Inf Yusan Riawan S. I. P., M. Han bertempat di. Auditorium KI. H. Mohamad Saleh Gedung F lantai 5 Unitomo jl. Semolo Waru 84 Surabaya Jawa Timur. Selasa (23/08/22)
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Pembianan Kesadaran Bela Negara diberikan kepada 600 orang Mahasiswa baru dari Universitas Dr. Soetomo (Unitomo). Kegiatan tersebut bertujuan, sebagai upaya TNI khususnya Kodim 0831/Surabaya Timur dalam menangkal pengaruh paham, terorisme, radikalisme, kapitalisme dan narkotika yang saat ini menjadi suatu ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Sehingga perlu adanya kesadaran dari seluruh komponen bangsa Indonesia akan bahaya tersebut.
Tujuan dari kelompok itu yaitu untuk memecah belah dan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ” tegas Kolonel Inf Yusan Riawan.
Adapun materi yang diberikan Komandan Kodim (Dandim) 0831/Surabaya Timur Kolonel Inf Yusan Riawan S. I. P., M. Han kepada para mahasiswa dan mahasiswi tersebut, yaitu diawali dengan menjelaskan makna dari butir – butir Pancasila, kemudian tentang Bhineka Tunggal Ika.
Diharapkan melalui kegiatan Bela Negara ini bisa memahami tentang pentingnya cinta tanah air dan jiwa nasionalisme tertanamkan pada diri kita, maka dari itu kita juga harus membangun karakter bangsa Indonesia sejak dini, mulai dari remaja sampai dewasa, ” ujar Dandim.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa pembekalan bela negara dan wawasan kebangsaan sangat penting untuk masyarakat umum, khususnya lagi kepada para mahasiswa/pelajar di lingkungan Kampus. Sehingga memiliki pengertian dan pemahaman tentang empat konsensus bangsa Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Masih kata Dandim, kegiatan ini juga bertujuan untuk lebih mencintai negara dan bangsa Indonesia, serta sebagai upaya untuk membungkam karakter negatif maupun doktrin dari paham – paham radikalisme ( terorisme) dalam diri para mahasiswa.
Sehingga mulai sejak dini diberikan wawasan kebangsaan, sampai nantinya ketika beranjak dewasa dapat berguna bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan masyarakat, bangsa dan negara, ” tutupnya.