Banyuwangi Barat - Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat memberikan ilmu teknik kehutanan dibidang tebangan kepada siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) Kelompok 9 Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Samarinda di Hutan Produksi Petak 25c RPH Sumbermanggis BKPH Glenmore, pada Selasa (19/11/2024).
Pembekalan ilmu teknis kehutanan bidang tebangan kepada siswa PKL SMKKN Samarinda ini sebagai wujud kepedulian Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat kepada generasi milenial para penerus eksistensi hutan masa depan.
Teknis tebangan yang disampaikan sesuai dengan Petunjuk Kerja Sistem Manajemen Perhutani PK-SMPHT 02.2-002 Tebang Habis Rimba dan Bucking Policy. SMPHT adalah Dokumen yang disajikan dalam mendukung perusahaan untuk mencapai standar-standar keberlanjutan meliputi : GCG (Good Corporate Governance), ISO (International Organization for Standardization), FSC (Forest Stewardship Council) dan SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian).
Pada pengusahaan hutan tanaman di Perum Perhutani dikenal berbagai jenis tebangan, yaitu tebang habis (tebangan A, B dan C), tebang pembersihan, tebang penerangan atau tebang rawat guna (tebangan D1), tebangan tak disangka (tebangan D2) dan tebang penjarangan (tebangan E).
Pasha Dwi Abadi selaku ketua kelompok 9 mengatakan bahwa kegiatan tebangan di petak 25c yang di bimbing oleh Bapak Gulam sebagai mandor Tebang yang mempunyai banyak pengalaman dibidang tebangan di berbagai tempat tidak hanya di RPH Sumbermmanggis saja tapi diseluruh BKPH yang ada di KPH Banyuwangi Barat.
"Kami melaksanakan kegiatan tebangan ini guna untuk meimplementasi atau mengaktualisasikan materi yang kami dapatkan di sekolah dengan yang ada di lapangan, karna pastinya kegiatan di lapangan dengan materi berbeda menyesuaikan dengan lapangan"pungkas Pasha dengan antusiasnya.
Mewakili Kepala Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Kepala Urusan Teknik Kehutanan, Rimbawan mengatakan bahwa kegiatan pembekalan teknis kehutanan bidang tebangan kepada siswa PKL ini sesuai dengan petunjuk kerja yang ada.
“Sehingga dalam praktek sadapan ini sesuai dengan ketentuan dan dilakukan dengan baik serta dapat dipakai pada nantinya ditempat tugas adik adik SMKKN Samarinda, ” kata Rimbawan.
Mandor Tebang BKPH Glenmore, Ghulam Mustofa mengatakan dalam kegiatan tebangan Perhutani selalu melibatkan masyarakat disekitar hutan mulai dari blandong, langsir sampai dengan angkutannya ke Tempat Penimbunan Kayu (TPK).
“Hari ini kami memberikan materi tentang tebangan kepada adik adik PKL SMK Kehutanan Samarinda yang ingin belajar tentang tebangan dan semoga ilmu yang didapat dapat bermanfaat.” Ujar Ghulam.@Red.