SURABAYA – Kemampuan public speaking (berbicara di depan umum) agaknya masih menjadi momok bagi banyak orang. Berbagai kekhawatiran biasanya akan bermunculan saat seseorang diminta untuk berbicara di depan banyak orang. Belum lagi, rasa percaya diri yang minim sehingga menyebabkan ketidaknyaman saat berbicara di depan umum.
Banyak orang cenderung salah kaprah dalam memaknai public speaking. Public speaking sejatinya tidak hanya pada situasi-situasi formal seperti memandu acara dan berbicara dalam sebuah forum formal, namun sekadar berbicara di depan kelas atau dalam sebuah kelompok juga merupakan public speaking.
“Public speaking di sini nggak hanya soal kita jadi MC dan ngobrol di depan publik. Walaupun kita ngobrol di kelompok atau kelas kita aja, itu juga udah public speaking, ” tutur Fardi Yandi pada gelaran Public Speaking Class 2022 Stand Out Your Character yang diselenggarakan oleh Workshop Entrepreneur Business Society FEB UNAIR, Sabtu (17/9/2022).
Pada kesempatan tersebut, founder Social Kreatif itu membagikan lima tips dalam melakukan public speaking. Berikut ini adalah tips-tipsnya.
Mulai dari Kelompok Kecil
Berlatih public speaking dapat dimulai dari kelompok kecil terlebih dahulu. Hal ini dapat membantu kita dalam mereduksi rasa grogi dan rasa tidak percaya diri untuk tampil di depan banyak orang.
“Jadi, kalo lagi nongkrong dengan teman-teman, ya belajar aja memperbaiki intonasi dan hal yang kita sampaikan. Itu juga cukup membantu. Step by step. Nggak ada yang langsung, ” saran Fardi.
2. Pahami Elemen-elemen Public Speaking
Baca juga:
GPPMMA Aikai Gelar Seminar Sehari
|
Elemen pertama dalam public speaking adalah mengetahui siapa yang menjadi pendengar kita. “Ini bukan tentang apa yang ingin kita sampaikan, tapi gimana orang itu bisa peduli dengan apa yang kita sampaikan. Kalo orang nggak peduli dan nggak relate, ya ujung-ujungnya nggak bisa maksimal, ” tegas Fardi.
Poin-poin lain yang tidak kalah penting adalah konteks dan pesan yang ingin kita sampaikan. “Yang paling penting itu bukan bagaimana public speaker-nya terlihat ‘pintar, ’ tapi apapun yang disampaikan public speaker-nya apakah ngebantu audiensnya atau enggak, ” tambah Fardi.
3. Pilih Media yang Ingin Dimaksimalkan
Setelah tahu dasar-dasar dalam menyampaikan ide, kita dapat mulai memilih media yang ingin kita maksimalkan seperti media sosial, event luring, grup kecil, komunitas, atau audio based learning. “Yang penting kawan-kawan fokus dulu nih, di satu platform yang cukup ngebantu kawan-kawan semua, ” pesannya.
4. Pahami Audiens
Menurut Fardi, komunikasi membutuhkan dua hal penting yakni content dimension dan relationship dimension. Yang dimaksud dimensi di adalah bagaimana orang lain paham dan merasa terhubung dengan apa yang kita sampaikan.
“Ngomongin public speaking itu kan luas banget. Ada yang untuk pemula, expert, dan ada juga yang buat bisnis. Kawan-kawan harus ingat batasan-batasan apa yang bisa kita sampaikan karena kita tahu bahwa orang lain itu punya keterbatasan terhadap apa yang kita sampaikan, ” ungkapnya.
5. Evaluasi
Evaluasi dan feedback dapat membantu kita untuk membantu kita menjadi public speaker yang lebih baik lagi kedepannya. “Kalau misalkan teman-teman ada di circle kecil, it’s okay nanya aja apa yang kurang dan apa yang bisa kita maksimalkan lagi, ” pungkas Fardi. (*)
Penulis: Agnes Ikandani
Editor: Binti Q. Masruroh